Brigif 19

Brigade Infanteri 19/Khatulistiwa diresmikan bersama 4 Brigif lainnya oleh KASAD Jenderal TNI Djoko Santoso pada tanggal 12 April 2007 di Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Brigif ini berada di bawah komando Kodam VI/Tanjungpura dan bermarkas besar di Singkawang, Kalimantan Barat.
Brigif-19/Khatulistiwa dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Kep/14/III/2007 tanggal 20 Maret 2007 tentang pembentukan satuan baru yang bernama Brigif 19/Khatulistiwa di jajaran Kodam VI/Tanjungpura. Brigif 19/Kh mengambil nama ”KHATULISTIWA” karena Kota Pontianak sebagai ibukota Kalimantan Barat dilalui garis khatulistiwa sebagai titik 0° tepat di tengah-tengah bumi, yang di tandai dengan berdirinya Tugu Khatulistiwa pada tahun 1897.
Kedudukan Brigif-19/Kh di kota Singkawang menandakan bahwa Brigif-19/Kh adalah perekat kesatuan dan kesatuan Bangsa, karena warga kota Singkawang terdiri dari multi etnis dan budaya seperti : Tionghoa, Melayu, Dayak dan sebagainya. Begitu juga untuk lambang Brigif-19/Khatulistiwa adalah monumen Khatulistiwa.

Batalyon organik
Brigif baru membawahi tiga batalyon infanteri, yaitu:
Batalyon Infanteri 641/Beruang Hitam di Kota Singkawang,
Batalyon Infanteri 642/Kapuas di Kabupaten Sintang, serta
Batalyon Infanteri 644/Walet Sakti di Putussibau.
Sebelumnya Yonif 641 dan 642 merupakan batalyon organik dari Korem 121/Alambhana Wanawwai. Brigade ini bertugas menjaga perbatasan Kalbar-Kaltim dengan Malaysia di sepanjang 2.004 km ini memiliki sekitar 3.000 tentara dengan persenjataan lengkap.

Referensi
^ a b Lima Brigade Infanteri Perkuat TNI Angkatan Darat. Palagan TNI-AD Edisi Juni 2007
^ Tingkatkan Pengawasan Keamanan Kawasan Perbatasan. Harian Berita Sore, 4 Juni 2007
^ Brigade Infateri 19 Dibentuk. Kompas, 5 Juni 2007