Kodam Tanjungpura

Kodam I/ BB

Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (sering disingkat Kodam I, Kodam Bukit Barisan, Kodam I/Bukit Barisan atau Kodam I/BB), dulunya bernama Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan, merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau.

Sejarah
Pada 30 September 1945, pemuda-pemudi yang mencintai Kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 membentuk organisasi-organisasi massa. Seperti di Aceh berdiri Ikatan Pemuda Indonesia (IPI), di Medan Barisan Pemuda Indonesia (BPI), di Sumatera Barat, Pemuda Republik Indonesia (PRI) dan di Riau Pemuda Indonesia (PI). Organisasi-organisasi massa yang banyak berdiri itulah di antaranya menjelma menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Pembentukan TKR
Tanggal 10 Oktober 1945 di daerah Sumbagut secara resmi terbentuk TKR, tanggal 12 Oktober 1945 di Aceh TKR Divisi V, tanggal 10 Oktober 1945 di Sumatera Timur TKR Divisi IV, tanggal 10 November 1945 di Tapanuli Divisi VI dan tanggal 1 Januari 1946 di Sumatera Tengah (Sumbar-Riau) TKR Divisi III. Pada tanggal 13 Desember 1949 dibentuk Komando Tentara Teritorium Sumatera Utara (KO TT-SU), yang wilayahnya meliputi: Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli.

Kodam VI/Mulawarman

Komando Daerah Militer VI/Mulawarman merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Selatan. Kodam ini merupakan hasil likuidasi dari Kodam VI/Tanjungpura, yang pada tanggal 28 Juni 2010 dipecah secara resmi oleh KASAD Jenderal TNI George Toisutta menjadi 2 Kodam yaitu Kodam VI/Mulawarman dan Kodam XII/Tanjungpura. Pangdam VI/Mulawarman saat ini adalah Mayor Jenderal TNI Benny Indra Pujihastono.

Sejarah
1949
Komando Daerah Militer ini berasal dari Angkatan Laut RI Divisi IV/Pertahanan Kalimantan yang terbentuk pada tanggal 4 Oktober 1949, berkedudukan di Kandangan, Kalimantan Selatan. Oleh Pemerintah RI, ALRI Divisi IV ini ditetapkan menjadi Satuan Angkatan Darat dengan nama Divisi Lambung Mangkurat dengan wilayah seluruh Kalimantan. Terhitung 5 Januari 1950, Divisi Lambung Mangkurat ditetapkan menjadi Teritorium Kalimantan yang membawahi Sub Teritorium, yang kemudian di likuidasi menjadi tiga brigade operasi, yaitu Sub Ter I menjadi Brigade G, Sub Ter II menjadi Brigade F dan Sub Ter III menjadi Brigade E.

Kodam XVII/Cenderawasih

Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi Provinsi Papua dan Papua Barat. Pangdam XVII/Cenderawasih yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Hinsa Siburian

Daftar Panglima
Mayjen U. Rukman (8 Agustus 1962-17 April 1964)
Brigjen. R. Kartidjo Sastrodinoto (17 April 1964-7 Maret 1966)
Brigjen. R. Bintoro (17 Maret 1966-2 Juli 1968)
Brigjen. Sarwo Edhie Wibowo (2 Juli 1968-20 Februari 1970)
Brigjen. Acub Zainal (20 Februari 1970-2 Juni 1973)
Brigjen. Kisrad Soetrisno (2 Juni 1973-21 Januari 1975)
Brigjen. Imam Munandar (21 Januari 1975-8 Juli 1978)
Mayjen. Parjoko Suryokusumo (8 Juli 1978-14 Juni 1983)
Mayjen. Radja Kami Sembiring Meliala (14 Juni 1983-8 Mei 1985)
Mayjen. Hasudungan Simanjuntak (8 Mei 1985-13 Maret 1986)
Mayjen. Setijana (13 Maret 1986-8 Januari 1987)
Mayjen. Wismoyo Arismunandar (8 Januari 1987-15 Februari 1989)
Mayjen. Abinowo (15 Februari 1989-September 1992)
Mayjen. E.E. Mangindaan (September 1992-30 Juni 1993)

Kodam IX/Udayana

Komando Daerah Militer IX/Udayana merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pangdam IX/Udayana yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro dilantik tanggal 3 Oktober 2014 menggantikan Mayor Jenderal TNI Wisnu Bawa Tenaya.

Daftar Panglima
Letnan Kolonel Infantri Minggu (1957) - 25 Mei 1959, Panglima Kodam XIX/Nusra/Raksabhuana
Kolonel Supardi (25 Mei 1959 - 20 Maret 1963)
Brigadir Jenderal TNI Sjafiudin (20 Maret 1963 - 21 Juni 1966)
Brigadir Jenderal TNI Soekertyo (21 Juni 1966 - 23 Maret 1970)
Brigadir Jenderal TNI R Suprapto (26 Maret 1970 - 25 Maret 1972)
Brigadir Jenderal TNI Yogi Supardi (25 Maret 1972 - 1 Februari 1974)
Brigadir Jenderal TNI Ignatius Pranoto Koesoemo (1 Februari 1974 - 3 Maret 1976)
Brigadir Jenderal TNI Soeweno (3 Maret 1976 - 14 Oktober 1978)
Brigadir Jenderal TNI Dading Kalbuadi (14 Oktober 1978 - 18 Mei 1983)
Brigadir Jenderal TNI RPD Soetarto (18 Mei 1983 - 6 Maret 1986)

Kodam XVI/Pattimura

Komando Daerah Militer XVI/Pattimura merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Maluku dan Maluku Utara. Pangdam XVI/Pattimura yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Meris Wiryadi. Ia dilantik pada 2 Mei 2014 Berdasarkan Kepu­tusan Panglima TNI Nomor Kep/312/V/2014. menggantikan Mayor Jenderal TNI Eko Wiratmoko yang dimutasi menjadi Pangdam V/Brawijaya.

Daftar Panglima
Mayjen TNI Agustadi Sasongko Purnomo (?-29 Desember 2003)
Brigjen TNI Syarifuddin Sumah (29 Desember 2003-21 Maret 2006)
Brigjen TNI Sudarmaidy S (21 Maret 2006-4 September2007)
Mayjen TNI Rasyid Qurnuen Aquary (4 September2007 - 13 November 2008)
Mayjen TNI M Noer Muis (13 November 2008 - Januari 2010)
Mayjen TNI Hatta Syarifuddin (Januari 2010 - Februari 2011)
Mayjen TNI Suharsono (Februari 2011 - September 2012)
Mayjen TNI Eko Wiratmoko (September 2012 - Mei 2014)
Mayjen TNI Meris Wiryadi (Mei 2014) - Januari 2015)
Mayjen TNI Wiyarto, S.Sos. (Januari 2015 - Sekarang)

Kodam II/Sriwijaya

Komando Daerah Militer II/Sriwijaya (sering disingkat Kodam II, Kodam Sriwijaya atau Kodam II/Sriwijaya) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung dan Lampung. Pangdam II/Sriwijaya yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Iskandar M. Sahil sejak 17 November 2014.

Sejarah
Diawali dari adanya berbagai organisasi bersenjata yang pernah ada di wilayah Sumatera Selatan seperti Badan Penjaga Keamanan Rakyat (BPKR), kemudian berubah menjadi Badan Keamanan Rakyat (TKR) merupakan jejak langkah sejarah berdirinya KODAM II/SRIWIJAYA.

Penggantian nama
1 Januari 1946, bernama Sub Komandemen Sumatera Selatan
10 Januari 1946, bernama Divisi VIl/Garuda
1 Juli 1946, kembali menjadi Sub Komandemen Sumatera Selatan yang membawahi 4 Teritorium yaitu Palembang, Jambi, Bengkulu dan Lampung
29 Juli 1950, berdasarkan keputusan KASAD Nomor :83/KSAD/Pati/1950 menjadi, Tentara dan Teritorium (TT) II/Sriwijaya

Kodam VII/Wirabuana

Komando Daerah Militer VII/Wirabuana merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Pangdam VII/Wirabuana yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Bachtiar. Ia dilantik pada tanggal 19 Juni 2013 menggantikan Mayor Jenderal TNI Muhammad Nizam. Kodam ini bermarkas di Makassar, Sulawesi Selatan.

Daftar Panglima Kodam VII/Wirabuana
Masih bernama Kodam XIV/Hasanuddin:
Mayjen TNI Solihin G. P.
Mayjen TNI Sayidiman Suryohadiprojo (1968 - 1970)
Mayjen TNI Sofian Effendi

Setelah Berganti Nama:
Mayjen TNI Nana Narundana (1985 - 1988)
Mayjen TNI Rusmadi Siddik (1988 - 1991)
Mayjen TNI Zainal Basri Palaguna (1991 - 1993)
Mayjen TNI Sofian Effendi (1993)
Mayjen TNI Tamlicha Ali (1993 - 1995)

Kodam IM

Komando Daerah Militer Iskandar Muda (sering disingkat Kodam Iskandar Muda atau Kodam IM), dulunya bernama Komando Daerah Militer I/Iskandar Muda merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Aceh.

Sejarah
Sejak berdiri pada 22 Desember 1956 sampai dilikuidasi pada 1985, Kodam Iskandar Muda telah dikendalikan 10 panglima. Yang terakhir menjabat sebelum dibekukan adalah Brigadir Jenderal TNI Nana Narundana. Kodam Iskandar Muda dihidupkan kembali pada 5 Februari 2002. Mayor Jenderal TNI Djali Yusuf adalah Panglima pertama setelah Kodam ini aktif kembali. Pangdam Iskandar Muda yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Agus Kriswanto yang menggantikan Mayor Jenderal TNI Pandu Wibowo sejak Mei 2014.[1] Pandu Wibowo dari Pangdam IM menjadi Pati Mabes TNI AD (Dlm rangka pensiun). Satuan infanteri yang ada di Kodam ini antara lain Yonif 111, Yonif 112, Yonif 113, Yonif 114, Yonif 115, dan Yonif 116.

Kodam III/ Siliwangi

Komando Daerah Militer III/Siliwangi (sering disingkat Kodam III, Kodam Siliwangi, atau Kodam III/Siliwangi) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Motto Kodam Siliwangi adalah Esa Hilang, Dua Terbilang.

Sejarah
Lima hari setelah proklamasi, pada 22 Agustus 1945, pemerintah membentuk Badan Keamanan Rakyat (BKR) sebagai wadah perjuangan. Seiring dengan ancaman yang kian meningkat, pada 5 Oktober 1945, BKR kemudian diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Jawa Barat kebagian membentuk Komandemen-I TKR yang membawahkan 3 divisi. Divisi-I meliputi Keresidenan Banten dan Bogor (bermarkas di Serang), Divisi-II meliputi Keresidenan Jakarta dan Cirebon (bermarkas di Linggarjati, dan Divisi-III meliputi Keresidenan Priangan (bermarkas di Bandung). Tanggal 20 Mei 1948, ketiga divisi tersebut disatukan menjadi "Divisi Siliwangi" dan bermarkas di Tasikmalaya. Nama Siliwangi terus dipertahankan, walaupun nama kesatuan berubah menjadi Tentara & Teritorium (T & T) III Siliwangi, 24 Juli 1950. Kemudian menjadi Kodam VI/Siliwangi, 24 Oktober 1959 dan menjadi Kodam III/Siliwangi, 2 Februari 1985. Momentum pemilihan nama "Siliwangi" pertama kali, 20 Mei menjadi hari jadi Kodam III/Siliwangi.

Kodam IV/ Diponegoro

Komando Daerah Militer IV/Diponegoro (sering disingkat Kodam IV, Kodam Diponegoro, atau Kodam IV/Diponegoro) merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang meliputi provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pangdam IV/Diponegoro yang sekarang menjabat adalah Mayjen TNI Jaswandi menggantikan pejabat lama Mayjen TNI Bayu Purwiyono. Ia dilantik berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor: Kep/593/VII/2015 tanggal 25 Juli 2015

Sejarah
Kelahiran Kodam IV/Diponegoro tidak dapat dipisahkan dari jiwa dan semangat Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, karena Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam rangkaian sejarah perjuangan nasional. Untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baru berdiri tersebut, maka dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 22 Agustus 1945, dibentuklah suatu badan yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang merupakan bagian dari badan lainnya yaitu Badan Penolong Keluarga Korban Perang (BPKKP). Rakyat Indonesia menyambut dengan gembira pembentukan BKR tersebut, termasuk pula rakyat Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang segera membentuk BKR.

Kodam V/ Brawijaya

Komando Daerah Militer V/Brawijaya atau biasa disingkat Kodam V/Brawijaya merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan di Provinsi Jawa Timur. Pangdam V/Brawijaya yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Sumardi adalah seorang perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang saat ini menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya sejak 2015.[1][2] Sebelumnya ia menjabat sebagai Gubernur Akmil dari tahun 2013 hingga 2015.

Sejarah
Pembentukan TNI Divisi Jawa Timur
Berdasarkan keputusan Menteri Pertahanan RI nomor : A/532/48 tanggal 25 Oktober 1948, dari ketiga Divisi yaitu Divisi V / Ronggolawe, Divisi VI / Narotama dan Divisi VII / Suropati, dibentuk menjadi TNI Divisi I Jawa Timur. Adapun peresmian TNI Divisi Jawa Timur ini dilaksanakan di Lapangan Kuwak Kediri dengan Inspektur Upacara Panglima Tentara Teritorium Jawa, Kolonel A.H. Nasution.[butuh rujukan]

Penetapan sebutan Brawijaya
Pada tanggal 17 Desember 1951, bertepatan dengan hari ulang tahun Divisi I Jawa Timur yang ke-3 diresmikanlah sebutan Divisi I Brawijaya, sebagai pengganti Divisi Jawa Timur. Nama Brawijaya adalah suatu dinasti masa kerajaan Majapahit yang telah berhasil mempersatukan wilayah nusantara dan

Kodam Jaya

Komando Daerah Militer Jaya/Jayakarta merupakan Komando Kewilayahan Pertahanan yang wilayahnya meliputi DKI Jaya, Tangerang dan Bekasi. Pangdam Jaya yang sekarang menjabat adalah Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo.

Sejarah
Berdirinya Komando Militer Kota Besar Djakarta Raya (KMKB-DR) adalah pada tanggal 24 Desember 1949 yaitu dalam rangka untuk menerima tanggungjawab di bidang keamanan kota Jakarta dari Angkatan Perang Belanda. Selanjutnya pada tanggal 24 Oktober 1959 KMKB-Djakarta Raya berubah nama menjadi Komando Daerah Militer V/Jayakarta (Kodam Jaya) setelah dikeluarkan Keputusan Kasad Nomor: 952/10/1959 tentang pelaksanaan penyempurnaan pembagian wilayah kodam-kodam sedangkan pelaksanaan peresmian Kodam Jaya itu sendiri dilakukan pada tanggal 18 Januari 1960 pukul 09.00 WIB di Lapangan Banteng. Walaupun peresmian Kodam Jaya pada tanggal itu, namun untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kodam Jaya adalah pada tanggal lahirnya KMKB-Djakarta Raya yaitu pada tanggal 24 Desember 1949.